Komunikasi adalah pelajaran pertama dari Tuhan (1)

Iqra yang berarti “Bacalah’ adalah ayat dan kata pertama yang disampaikan Allah Swt kepada Muhammad selaku Nabi terakhir. Dari dari kata Iqra ini juga maka kumpulan firman Allah tersebut diberikan nama Qur’an, yang berarti bacaan. Membaca adalah satu dari empat kegiatan utama KOMUNIKASI di luar berbicara, menulis dan mendengarkan.

Komunikasi secara etimologi berasal dari kata Latin: Communicare/Communicatus yang bersumber dari kata Communis dan berarti berbagi atau menjadi milik bersama. Jadi secara etimologi, komunikasi merupakan sebuah usaha untuk berbagi atau tujuan bersama. Secara istilah komunikasi sering diartikan sebagai upaya atau proses penyampaian pesan dari satu pihak (komunikator) kepada pihak lain (komunikan). Proses penyampaian pesan ini dapat dilakukan dengan banyak cara, mulai dengan kata-kata (speaking) dan tulisan (writing) yang kita kenal sebagai bentuk komunikasi verbal, ataupun dalam bentuk isyarat atau gerak tubuh (ekpresi muka, posture dan gesture), dan dikenal sebagai bentuk komunikasi non verbal. Dalam menerima pesan, seseorang dapat melibatkan pendengaran (listening) dan pengliatan (seeing, termasuk reading dan watching). Untuk itulah, kegiatan komunikasi bukan hanya sekedar KEGIATAN bicara tetapi juga menulis, membaca dan mendengarkan.

Gambar diambil dari google
Proses turunnya Qur’an kepada Nabi adalah proses komunikasi. Demikian juga proses penulisan dan pembukuan firman Allah yang dibacakan Muhammad serta ditulis oleh para sahabat yang kemudian dibukukan adalah proses komunikasi. Proses komunikasi ini berlanjut dalam seruan/tabligh/dakwah Rasulullah kepada para sahabat dan kaum Quraisy kala itu. Komunikasi dengan beberapa komponen di dalamnya, seperti: Komunikator dan Komunikan (Manusia), Media (alat), pesan, respon (umpan balik), dan hambatan/gangguan telah berkembang dalam mendalami setiap komponen penyusunnya. Maka kita mengenal Psikologi massa, psikologi intrapersonal, dan psikologi komunikasi yang membahas hubungan komunikasi dengan manusia. Demikian juga komponen pesan yang dapat berupa tulisan, kata-kata, angka dan simbol lainnya telah melahirkan keilmuan lain seperti: Grammar, linguistik, semantik, pictogram, matematik, dan lainnya. Umpan balik atau response juga telah menjadi bahasan dalam ilmu sosiologi dan psikologi. Demikian juga mengenai alat/media, mulai dari pembahasan udara, gelombang elektromagnetik, sampai dengan peralatan komunikasi yang kita kenal dengan teknologi informasi dan komunikasi.

Beberapa penelitian telah mempublikasikan nilai fundamental dari komunikasi. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa 75-90% kegiatan manusia adalah (proses) komunikasi. Ketika komunikasi difahami sebagai komponen vital dalam interaksi sosial, dan penelitian mengenai content/pesan Al-Qur’an lebih banyak membicarakan masalah sosial dibanding ritual, maka kedudukan ilmu komunikasi sangatlah penting. Hal ini sangat mudah kita fahami ketika fungsi Qur’an itu sendiri sebagai petunjuk bagi manusia, Pemutus/Hakim berbagai masalah manusia, termasuk tujuan Allah mengutus para Nabi untuk kesejahteraan dan Rahmat bagi seluruh alam.

Qur’an sebagai petunjuk (hudan), benar (haq), sempurna (Tammat Kalimatu), terperinci (mufasholan), dan tidak ada satupun yang terlupakan (Maa farathna fil kitabi min syaiin) telah membahas prinsip komunikasi dengan sangat sangat jelas, mulai dari prinsip-prinsip, metode dan indikator dari komunikasi yang efektif dan asertif. Insyaa Allah dalam artikel "Kunci Interaksi Sosial adalah Komunikasi" saya akan memulai diskusikan mengenai hal di atas dalam kaitannya dengan mewujudkan Kehidupan yang Harmonis.

Jakarta, 18 Feb 2018


Popular posts from this blog

Risalah Kebohongan: BAB II — KECELAKAAN BESAR BAGI PARA PEMBOHONG

Attitude, Aptitude dan Altitude

Al Fatihah dan AlFath: Membuka Kemenangan